Minggu, 20 Februari 2011

Serikat Tani Riau Gelar Seminar Soal Dampak Hutan Tanaman Industri (HTI)

Rabu, 15 Desember 2010 | 18:40 WIB

Kabar Rakyat
Oleh : Jeffri
STR seminar
Ketua Umum Serikat Tani Riau (STR) Teri Hendra menegaskan bahwa pemberian ijin Hutan Tanaman Industri (HTI) kepada sejumlah perusahaan telah menyebabkan penyempitan areal kawasan hutan dan perampasan paksa lahan milik petani.

Salah satu perusahaan yang disoroti oleh Teri Hendra, yakni PT. Riau Andalan Pulp & Paper (PT RAPP), telah ambil-bagian dalam pembabatan hutan demi menjamin kebutuhan bahan baku kertas untuk industrinya.

“Dalam setahun, ada 162 ribu hektar kawasan hutan yang dibabat hanya untuk menjamin keberlangsungan industri,” ungkap Teri saat memberikan sambutan dalam diskusi mengenai “Dampak HTI Terhadap Lingkungan dan Kehidupan Rakyat”.

Sekarang ini, tambah Teri Hendra, PT. RAPP sedang melakukan pembabatan hutan di kawasan gambut dan pulau-pulau kecil terluar.

Perusahaan yang menjadi mitra PT. RAPP lainnya, yaitu PT. Sumatera Riang Lestari (SRL), sedang membuka kawasan hutan di Rangsang seluas 18.890 ha, Tempuling seluas 48.635 ha dan Pulau Rupat seluas 38.59 ha.

Dalam diskusi ini, KPD STR Kabupaten Kepulauan Meranti menghadirkan dua pembicara, yaitu Sekjend KPP Serikat Tani Nasional Wiwik Widyanarko dan Ketua TI Riau Raflis S,si.

Hadir pula dalam diskusi ini, antara lain, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti H. Taifikurrahman,S.Pdi, Camat Merbau Drs.Duriat, sejumlah petinggi partai politik, dan tokoh kepemudaan.

Diskusi ini juga diramaikan oleh ribuan kaum tani anggota KPD STR Kepulauan Meranti. Panitia pelaksana kegiatan ini, Muhammad Ridwan, menegaskan bahwa acara ini terselenggara berkat keteguhan petani untuk mengumpulkan dana Rp20 ribu perorang.

Dalam pemaparan materinya, kedua pembicara menyoroti dampak pemberian HTI terhadap lingkungan hidup, terutama terjadinya kenaikan permukaan air laut dan terjadinya penurunan tanah.

Mereka juga menyinggung soal maraknya perampasan tanah tanah milik rakyat, sebagaimana terjadi di Kampar, Bengkalis, dan Siak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar