Minggu, 27 November 2011

Tokoh Masyarakat, Alim Ulama dan Kiyai Gagas (FKM-Pulau Padang)

Selamatkan Pulau Padang. 1 tahun perjuangan Serikat Tani Riau dalam memenangkan konflik agraria untuk masyarakat pulau padang di Riau setidaknya telah membuktikan kepada sekalian rakyat yang menyaksikan, bahwa pemerintahan kabupaten kepulauan meranti dan pemerintah Propinsi Riau benar-benar tidak mempunyai konsep penyelesaian konflik yang menguntungkan rakyat. Yang ada malahan kepengecutannya terhadap kaum pemilik modal besar dan sarat dengan kepentingan.

Subhanallah, dalam perjuangan ini masyarakat Pulau Padang harus bersyukur, karena saat ini telah terbentuk Forum Komunikasi Masyarakat Untuk Penyelamatan Pulau Padang (FKM-Pulau Padang) yang di gagas oleh Para Alim Ulama, dan Tokoh Masyarakat sebagai pencetusnya. Luar biasa, sungguh merupakan kebesaran allah.

Di dalam rapat pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat Untuk Penyelamatan Pulau Padang (FKM-Pulau Padang) tersebut, Kiyai Hasyim salah satu tokoh masyarakat Desa Bagan Melibur Kampung Jawa mengatakan.

Sesungguhnya perjuangan ini harus tetap di lanjutkan, karena Allah telah mengingatkan kita,

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”. (QS: 30: 41)

“Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi ini’, mereka menjawab, ‘sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. ‘Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (QS: 2: 11-12)

Selanjutnya dalam menghadapi Bencana SK 327 ini, kita harus hati-hati!! sebab, menurut beliau Rasul pernah bersabda;

Tidak mudah menjadi pemimpin, juga tidak mudah memilih pemimpin. Ini akan di alami oleh suatu masyarakat yang rusak. Masyarakat yang para pemimpin dan politisinya menjadikan Book Of The prince sebagai kitab suci mereka dan mechavelli sebagai panutan mereka.

Masyarakat yang memberikan kesempatan pada orang bodoh berbicara. Kondisi ini pernah di gambarkan oleh nabi Saw dalam sabdanya.

Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipu daya, di masa itu para pendusta di benarkan omongannya, sedangkan orang-orang jujur di dustakan, di masa itu para pengkhianat di percaya, sedangkan orang-orang terpecaya justru tidak di percaya. Dan pada masa itu muncul Ruaibidlah kepada rasul, lalu bertanya kepada rasul, apa itu ya Rasul? Rasul menjawab: Seseorang yang bodoh yang di percayai bebrbicara tentang Rakyat/ Publik.



(Hadis Riwayat Ibnu Majjah dari Abu hurairah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar